Tugas Hidup manusia_ Surat Adz Dzariyat ayat : 56
56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Penjelasan Surat Adz Dzariyat : 56
Ayat mi tidak boleh ditafsirkan secara berdiri sendiri, karena masih ada kaitannya dengan ayat-ayat 52 - 60. Ayat-ayat itu merupakan satu paket, sehingga dalam kitab-kitab Tafsir pun tidak ditafsirkan secara sendiri-sendiri.
Ayat-ayat 52-55 dalam Surat Adz Dzarh, secara berurutan menjelaskan bahwa setiap rasul menghadapi tantangan yang sama, yaitu menghadapi orang orang yang mengaku menyembah Allah, tetapi Allah diserupakan atau dianggap menyatu dengan patung, berhala dan sebagainya. Selain itu, mereka menganggap rasul Allah sebagai tukang tenung, dukun, orang gila dan sebagainya. Maka dalam rangka memberikan motivasi kepada Nabi Muhammad SAW, Allah bertanya “Apakah mereka yang ingkar itu dapat disadarkan ?“. Pertanyaan ini dijawab sendiri oleh Allah: “Tidak ! bahkan mereka semakin angkuh, lalim dan melampaui batas”. Karena itu, Nabi Muhammad SAW diminta oleh Allah supaya tidak mempedulikan kaum Quraisy yang ingkar dan tidak perlu melayani debat mereka, karena menurut pandangan Allah beliau sudah menyampaikan misinya secara optimal dan maksimal, sehingga beliau bukanlah orang yang tercela sebagaimana anggapan mereka. Selanjutnya beliau dimotivasi lagi oleh Allah supaya terus menyampaikan peringatan tanpa putus asa, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, dan mereka inilah yang teiah mendapatkan petunjuk dan Allah.
Setelah memberikan penjelasan-penjelasan tersebut di atas, barulah dalam ayat 56 ditegaskan bahwa jin dan manusia tidak diciptakan kecuali semata-mata untuk menerima kewajiban menyembah dan mengabdi kepada Allah. Lebih lanjut dalam ayat 57 ditegaskan bahwa penekanan perintah ibadah itu bukan berarti Allah membutuhkan mereka, melainkan merekalah yang justru membutuhkan Dia Yang Maha Pemberi rizki lagi Maha Perkasa. Selanjutnya ayat 58 - 60 berisi ancaman yang ditujukan kepada seluruh penduduk Makkah yang ingkar sebagaimana yang pernah ditimpakan oleh Allah kepada umat-umat terdahulu. Penafsiran lafadz
Penjelasan Surat Adz Dzariyat : 56
Ayat mi tidak boleh ditafsirkan secara berdiri sendiri, karena masih ada kaitannya dengan ayat-ayat 52 - 60. Ayat-ayat itu merupakan satu paket, sehingga dalam kitab-kitab Tafsir pun tidak ditafsirkan secara sendiri-sendiri.
Ayat-ayat 52-55 dalam Surat Adz Dzarh, secara berurutan menjelaskan bahwa setiap rasul menghadapi tantangan yang sama, yaitu menghadapi orang orang yang mengaku menyembah Allah, tetapi Allah diserupakan atau dianggap menyatu dengan patung, berhala dan sebagainya. Selain itu, mereka menganggap rasul Allah sebagai tukang tenung, dukun, orang gila dan sebagainya. Maka dalam rangka memberikan motivasi kepada Nabi Muhammad SAW, Allah bertanya “Apakah mereka yang ingkar itu dapat disadarkan ?“. Pertanyaan ini dijawab sendiri oleh Allah: “Tidak ! bahkan mereka semakin angkuh, lalim dan melampaui batas”. Karena itu, Nabi Muhammad SAW diminta oleh Allah supaya tidak mempedulikan kaum Quraisy yang ingkar dan tidak perlu melayani debat mereka, karena menurut pandangan Allah beliau sudah menyampaikan misinya secara optimal dan maksimal, sehingga beliau bukanlah orang yang tercela sebagaimana anggapan mereka. Selanjutnya beliau dimotivasi lagi oleh Allah supaya terus menyampaikan peringatan tanpa putus asa, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, dan mereka inilah yang teiah mendapatkan petunjuk dan Allah.
Setelah memberikan penjelasan-penjelasan tersebut di atas, barulah dalam ayat 56 ditegaskan bahwa jin dan manusia tidak diciptakan kecuali semata-mata untuk menerima kewajiban menyembah dan mengabdi kepada Allah. Lebih lanjut dalam ayat 57 ditegaskan bahwa penekanan perintah ibadah itu bukan berarti Allah membutuhkan mereka, melainkan merekalah yang justru membutuhkan Dia Yang Maha Pemberi rizki lagi Maha Perkasa. Selanjutnya ayat 58 - 60 berisi ancaman yang ditujukan kepada seluruh penduduk Makkah yang ingkar sebagaimana yang pernah ditimpakan oleh Allah kepada umat-umat terdahulu. Penafsiran lafadz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar