Minggu, 31 Maret 2013

HUKUM MEMANGGIL ISTERI DENGAN SEBUTAN ADEK UMMI UKHTIY DAN SEMISALNYA


broken heart
Dalam masyarakat kita telah menjadi hal yang lumrah seorang suami memanggil isterinya ummi, atau sebaliknya isteri memanggil suaminya dengan sebutan abi. Hukum memanggil isteri dengan panggilan-panggilan dek, ummi, ukhtiy, teteh dan semisalnya hukumnya makruh karena dapat dikategorikan sebagai zhihar. Zhihar sendiri secara lughowi berarti punggung. Sedangkan menurut syar’i kata zhihar berarti ungkapan suami kepada istrinya “bagiku kamu seperti punggung ibuku, dengan maksud dia hendak mengharamkan isterinya bagi dirinya”.
~*~
قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ
Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. dan Sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. dan Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. mujadilah: 1)
~*~
Dengan mengatakan kepada isterinya “Bagiku engkau seperti punggung ibuku” berarti dia telah menzhihar isterinya dan menjadi haramlah isterinya sehingga dia tidak boleh mencampuri isterinya dan tidak pula bermesraan dengannya melalui anggota tubuhnya yang mana saja sebelum dia menebusnya dengan membayar kafarah sebagaimana yang telah ditentukan Alloh dan kitab-Nya.
~*~
الَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْكُمْ مِنْ نِسَائِهِمْ مَا هُنَّ أُمَّهَاتِهِمْ إِنْ أُمَّهَاتُهُمْ إِلَّا اللَّائِي وَلَدْنَهُمْ وَإِنَّهُمْ لَيَقُولُونَ مُنْكَرًا مِنَ الْقَوْلِ وَزُورًا وَإِنَّ اللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ وَالَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُوا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا ذَلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. dan Sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. dan Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, Kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, Maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al mujadilah: 2-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar